Permainan Gobak Sodor/margusin/hadang
Gobak sodor merupakan permainan
tradisional masyarakat kita. Dikatakan gobak sodor karena permainan ini maju
mundur melalui pintu-pintu. Dalam bahasa belanda istilah gobak sodor mungkin
artinya sama dengan kata dalam bahasa inggris “Go Back through the Door”,
sebagian menyebutkan galasin.
Gobak
sodor merupakan permainan beregu yang terdiri atas dua regu. Masing- masing
regu biasanya terjadi dari 4-5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan
agar tidak bisa lolos melewati garis kebaris terakhir secara bolak-balik dan
untuk meraih kemenangan keseluruh anggota regu harus secara lengkap melakukan proses
bolak-balik. Permainan gobak sodor adalah sejenis permainan tradisional yang
beregu dimana pemain yang berjaga berusaha menyentuh pemain lawan dengan
menggunakan tangannya, sehingga pemain lawan tidak bisa melewati garis hingga
garis terahir.
Permainan
gobak sodor ini biasanya menggunakan lapangan segi empat dengan ukuran 9 x 4m.
Lapangan tersebut dibagi enam bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya
diberi tanda dengan kapur. Anggota regu yang mendapat giliran untuk menjaga
lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota regu yang menjaga garis batas
horizontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapat tugas
untuk menghalangai lawan. Mereka yang berusaha untuk melewati garis batas yang
sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota regu yang mendapat
tugas untuk menjaga garis batas vertikal, maka orang ini mempunyai akses untuk
keseluruhan garis batas vertikal yang terletak ditengah lapangan. Permainan ini
sangat mengasyikkan sekaligus karena setiap orang harus selalu berjaga dan
berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan. Selain itu
diperlukan ketangkasan serta kekompakan dalam regunya mendapat kemenangan.
Manfaat permainann gobak sodor (margusin) adalah:
1. Mengembangkan kecerdasan intelektual anak
1. Mengembangkan kecerdasan emosi dan antar
personal anak
2. Mengembangkan logika anak
3. Mengembangkan kinestetik anak
4. Keterampilan anak senantiasa terasah,
anak terkondisi membuat permainan dari berbagai bahan yang telah tersedia
disekitarnya.
5. Mengajarkan rasa nasionalisme, cinta
tanah air, keterampilan dan strategi, interaksi sosial, sportifitas dan
kejujuran.
Berikut
ini adalah gambar dari lapangan gobak sodor berikut dengan posisi para penjaga
dan yang tidak berjaga.
Gambar 1. Gambar lapangan gobak sodor/ margusin
dan posisi para pemain
Keterangan gambar
1. Bulatan yang berwarna biru adalah pemain yang tidak berjaga dan bulatan
yang berwarna orange adalah pemain yang berjaga.
2. Lapangan akan dibagi menjadi beberapa bagian secara melintang dan secara
membujur yang akan membelah daerah permainan menjadi 2 bagian jalur yang akan
dilalui oleh sang “seledor” dan bisa bergerak dari ujung ke ujung.
3. Pemain yang berjaga akan mengisi baris-baris melintang di lapangan.
4. Lapisan terahir menentukan apakah lawan dapat keluar dari lapangan dan
lapisan pertama menentukan apakah lawan dapat masuk ke lapangan.
5. Jumlah level atau garis melintang akan sama dengan jumlah pemain di satu
tim biasanya 4-5 orang. Kalau makin banyak pemain maka lapangannya akan semakin
besar.
6. Pemain yang tidak berjaga akan berusaha untuk masuk kedalam lapangan,
lalu melewati semua level dan keluar dari ujung satunya lagi dan kemudian
berusaha kembali untuk bisa melakukan goal.
7. Saat salah satu permainan lawan dapat melakukan goal itu, maka satu babak
selesai dan yang tidak berjaga menang mendapatkan nilai dan kemudian permainan
diulang lagi tanpa ada perubahan posisi berjaga.
8. Pemain yang tidak berjaga kalah bila ada salah satu anggotanya tersentuh
oleh yang berjaga atau bila salah satu pemainnya keluar dari lapangan sebelah
kiri atau kanan.
9. Bila pemain yang tidak berjaga terkurung dan tidak bisa lepas maka dia
boleh menyerah dengan begitu timnya kalah.
Peraturan permainan gobak sodor
yaitu:
1.
Semua pemain tim penyerang akan
dikira mati jika salah seorang dari mereka disentuh oleh pemain-pemain tim
bertahan.
2.
Pemain tim penyerang tidak boleh
mundur kebelakang setelah melewati garis lapangan, ia dikira mati yang akan
menyebabkan perubahan posisi di tim.
3.
Pasukan penyerang dikira mati
jika terdapat pemainnya keluar dari garis lapangan.
4.
Pasukan penyerang dikira menang
jika salah seorang dari pemainnya dapat melewati semua garis hingga kembali ke
baris permulaan. Satu poin diberikan kepada tim ini dan permainan akan
dijalankan kembali.
5.
Mana-mana pasukan yang dapat mengumpulkan
poin tertinggi akan dihitung memenangkan pertandingan tersebut.
BalasHapusThank you for the information
http://yvc-i-gc012.blogspot.co.id/